Archive for October 2014
Latest Updates

REVISI APLIKASI DESKTOP RA/BA 30-10-2014

REVISI APLIKASI DESKTOP RA/BA 30-10-2014
Berikut kami sampaikan Revisi Aplikasi Desktop EMIS untuk RA/BA

Download Disini

UPDATE APLIKASI DESKTOP PER 28 OKTOBER 2014

UPDATE APLIKASI DESKTOP PER 28 OKTOBER 2014
UPDATE APLIKASI DESKTOP PER 28 OKTOBER 2014

Aplikasi Pendataan EMIS Semester Ganjil 2014-2015 64 bit
http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id2=aplikasi64bit#.VE8e8ha3fpt
Aplikasi Pendataan EMIS Semester Ganjil 2014-2015 32 bit
http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id2=aplikasi32bit#.VE8e6ha3fpt

APLIKASI DESKTOP EMIS RA/BA

APLIKASI DESKTOP EMIS RA/BA

PTK PKN 2014

PTK PKN 2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan segala nikmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian sehingga penyusunan proposal penelitian tindakan kelas ini dapat penulis selesaikan.
Banyak hambatan yang penulis temui, namun semua dapat teratasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis tidak lupa menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.      Kepala Kantor Kemenag Kota Banjar;
2.      Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kemenag Kota Banjar;
3.       Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Langensari Kota Banjar;
4.       Pengawas Tingkat MI Kota Banjar;
5.       Kepala MI Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar;
6.       Bapak/Ibu Guru MI Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar;
7.       Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga amal baik bapak ibu mendapat balasan yang setimpal dari Allah dan senantiasa mendapat ridlo-Nya, Amin.
Akhirnya penulis menyadari bahwa proposal PTK ini, masih sangat sederhana, maka dari itu kritik dan saran selalu penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan. Kemudian penulis berharap semoga proposal PTK ini dapat bermanfaat bagi kita, khususnya dalam meningkatkan mutu pendidikan.



Penulis,


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL …….............................................................................. .
1
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………..
2
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….
3
DAFTAR ISI ...……………………………………………………………….
4
BAB I   PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang Masalah ………………………………………….             5
B.      Identifikasi Masalah ………………………………………………            5
C.      Analisis Masalah …………………..…..…...……………………..             5
D.     Rumusan Masalah ……..…...……….…….……………………….           6
E.      Tujuan Penelitian …………………………………………….…                6
F.       Manfaat Penelitian ………………………………………………..            7

BAB II  KAJIAN PUSTAKA
A.     Hakikat Belajar....................................................................................        8
B.      Pendidikan Kewarganegaraan.............................................................        8
C.      Cooperative Learning Think-Pare-Share.............................................        10
D.     Kerangka Pikir.....................................................................................        11
E.      Hipotesis..............................................................................................        11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.   Setting Penelitian...................................................................................        12
B.    Subjek Penelitian..................................................................................        13
C.Data dan Sumber Data.............................................................................        13
D.Teknik Pengumpulan Data.......................................................................        13
E. Validitas Data..........................................................................................        14
F. Teknik Analisis Data................................................................................        15
G.   Prosedur Penelitian...............................................................................        16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
Hasil prestasi belajar dan minat belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas V MI Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sangat rendah. Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas V MI Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar pada materi mendeskripsikan NKRI, menunjukkan hasil yang belum maksimal. Hasil prestasi siswa masih di bawah tingkat ketuntasan belajar.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan evaluasi terhadap proses pembelajaran, peneliti berhasil merangkum permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran, antara lain: (1) siswa kurang mampu menjelaskan kepanjangan NKRI, (2) siswa kurang mampu menjelaskan batas-batas wilayah Indonesia, (3) siswa kurang mampu menjelaskan letak astronomis Indonesia, (4) siswa kurang mampu menjelaskan letak geografis Indonesia, (5) siswa kurang mampu mendeskripsikan NKRI.
C. Analisis Masalah
Kemampuan siswa dapat dikembangkan secara optimal melalui berbagai metode yang digunakan untuk mendorong kreativitas siswa berdasarkan pengalaman dan minat siswa serta mengembangkan potensi yang dimiliki. (Hamalik; 1994). Sedangkan menurut Abubakar (1996 : 20) masing-masing pembelajaran mempunyai ciri sendiri-sendiri, artinya setiap mata pelajaran mempunyai metodik tersendiri. Metodik khusus membahas cara mengajarkan suatu mata pelajaran tertentu. Jadi metodik khusus ialah metode yang harus kita gunakan dalam menyampaikan tiap mata pelajaran kepada siswa dalam pembelajaran.
Jadi kegiatan belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu pengetahuan atau keterampilan yang mampu mengubah pandangan dan perilakunya di kemudian hari.
Bertitik tolak dari pendapat Oemar Hamalik dan Abubakar tersebut, penulis berpendapat bahwa kekurang mampuan siswa tersebut dapat dikurangi dengan mengadakan pembelajaran melalui penerapan Cooperative Learning Think-Pare-Share. Melalui pertimbangan tersebut di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana cara meningkatkan prestasi hasil belajar siswa kelas V dalam mendeskripsikan NKRI melalui penerapan Cooperative Learning Think-Pare-Share?”

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan analisis masalah tersebut, dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut :
1.       Bagaimanakah cara meningkatkan prestasi hasil belajar siswa kelas V MI Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar dalam mendeskripsikan NKRI melalui penerapan Cooperative Learning Think-Pare-Share?
2.       Seberapa besar pengaruh dari penerapan Cooperative Learning Think-Pare-Share terhadap peningkatan minat belajar siswa kelas V MI Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar dalam mendeskripsikan NKRI?
E.      Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk :
1.         Mendeskripsikan penerapan penerapan Cooperative Learning Think-Pare-Share pada pembelajaran PKn dalam upaya meningkatkan prestasi hasil belajar siswa kelas V MI Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar dalam mendeskripsikan NKRI.
2.         Meningkatkan kemampuan siswa kelas V MI Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar dalam mendeskripsikan NKRI.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.    Siswa
a.      Membangkitkan minat belajar siswa dalam pembelajaran PKn;
b.      Meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan NKRI;
c.      Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa dalam pelajaran PKn.
2.       Guru
a.      Memperbaiki Kekurangan atau kelemahan guru dalam kegiatan pembelajaran;
b.      Memperoleh alternatif pemecahan masalah dalam suatu pembelajaran;
c.      Membantu guru dalam melakukan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran PKn.
2.      Sekolah
a.       Prestasi hasil belajar siswa yang lebih meningkat,
b.       Memperoleh alternatif model pembelajaran di sekolah melalui PTK.
c.       Menambah referensi tentang PTK di perpustakaan sekolah.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Belajar
Menurut Slameto (1991: 22) “Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sementara itu Winkel (1984: 162) mengutarakan pengertian belajar suatu proses mental yang mengarah kepada penguasaan, kecakapan / skill, kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif.
Pengertian belajar menurut Dirjen Dikti adalah sebagai berikut :
1.      Merupakan perubahan tingkah laku di mana perubahan itu dapat mengarah ke tingkah laku yang baik maupun yang buruk.
2.      Merupakan perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman.
3.      Merupakan perubahan yang relatif menetap (Dirjen Dikti, 1985:3).
Dari beberapa pengertian belajar tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah usaha secara jasmani maupun rohani dengan jalan menggunakan materi yang diperoleh disimpan dan dilaksanakan, sehingga menimbulkan tingkah laku menuju perkembangan pribadi seutuhnya.
B. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang bersifat multidimensional. Tidak hanya berkenaan dengan pendidikan nilai etis, tetapi juga dengan pendidikan nilai lainnya seperti nilai politik, sosial, dan ekonomi, karena Pancasila dan UUD 1945 yang menjadi materi pokok P Kn menyangkut berbagai nilai serta perwujudannya dalam kehidupan sehari-hari. P Kn sering dikatakan sebagai pendidikan nilai dan moral.
Di dalam PKn terdapat keterpaduan antara konsep moral, sikap moral, dan perilaku moral yang mengintegrasikan unsur-unsur kognitif, afektif dan psykhomotorik secara utuh, sehingga peserta didik (warga negara) mampu berpikir secara kritis, rasional, kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, anti-korupsi, berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain.
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, menjelaskan secara runtut bahwa ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1.      Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan  negara,     Sikap  positif  terhadap  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
2.      Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
3.      Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
4.      Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara
5.      Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6.      Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani,
7.      Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
8.      Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.

G.      Cooperative Learning Think-pare-Share
Model pembelajaran Cooperatif Learning“Think-Pair-Share”. adalah suatu cara atau strategi belajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut berperan aktif dalam pembelajaran dengan cara siswa berpikir tentang pertanyaan atau pernyataan dari guru, kemudian didiskusikan secara berpasangan, dan akhirnya didiskusikan dengan semua kelompok (diskusi kelas).
1)      Think = “Thinking” berarti berpikir (siswa secara individu berpikir tentang pertanyaan atau isu yang disampaikan guru).
2)      Pair = “Pairing” berarti berpasangan (diskusi secara berpasangan).
3)      Share = “Sharing” berarti berbagi (diskusi membahas pertanyaan atau pernyataan atau isue secara klasikal bersama kelompok lainnya).
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran Cooperatif Learning “Think-Pair-Shair” adalah memberikan kemudahan kepada siswa untuk lebih memahami konsep, pembentukan konsep, penguatan konsep, memberikan pengalaman belajar, menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknologi, menciptakan situasi belajar, alat peraga yang tepat anak akan lebih berhasil belajarnya dan pemakaian alat peraga dapat dijadikan salah satu objek dalam penelitian.



D. Kerangka Pikir


Masalah













Tindakan









Hasil


11




o Daya serap siswa dalam pembelajaran PKn kurang

o Hasil belajar PKn rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya.

o Penggunaan metode kurang sesuai dengan materi

o Penggunaan alat peraga kurang efektif, efisien, menyenangkan.




o  Menggunakan buku – buku sumber yang relefan

o  Memberikan tugas individu dan kelompok.

o  Pembelajaran melalui Cooperative Learning Think-Pare-Share




o  Daya serap siswa dalam pembelajaran PKn meningkat mencapai batas minimal 85 %






E. Hipotesis
Berdasarkan  landasan  teori  dan  kerangka  pikir  di  atas  maka  dapat
dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas “Melalui penerapan Cooperative
Learning Think-Pare-Share, kemampuan siswa kelas V SD 2 Besito Kecamatan
Gebog Kabupaten Kudus dalam mendeskripsikan NKRI dapat meningkat".


BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Setting Penelitian
1.  Tempat Penelitian
Dalam penilitian ini peneliti mengambil lokasi di MI Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar. Peneliti mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi peneliti.
2.  Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan dan alasan peneliti menentukan menggunakan waktu penelitian selama 2 bulan yaitu bulan November s.d. Desember 2011. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester 1 tahun pelajaran 2011/2012. Adapun jadwal pelaksanaannya sebagai berikut:


No


Kegiatan


November


Desember























































1
2
3
4


1
2
3
4





























I.
1. Persiapan

X
































2.
Perijinan


X































3.
Observasi awal



X





























4.
Pembuatan Instrumen




X



























5.
Uji Coba Instrumen




X
























II.
Pelaksanaan Siklus


































1.
Siklus I







X


























2.
Siklus II








X





















III.
Pelaporan


































1.
Penyusunan Hasil Laporan









X
























2.
Pengumpulan










X









































B.  Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar berjumlah 22 siswa dengan perincian 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
C. Data dan Sumber Data
Sumber data dari informan atau nara sumber, Asip, Hasil pengamatan, dan Hasil tes.

D. Teknik Pengumpulan Data
Suharsimi Arikunto (1998:134) mengemukakan bahwa metode pengumpulan data adalah cara–cara yang dapat digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.
Data penelitian ini bersumber dari interaksi peneliti dan siswa, dalam pembelajaran. Peningkatan prestasi belajar berupa data tindak belajar atau perilaku belajar yang dihasilkan dari tindak mengajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti melalui observasi, tes, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan.
1.  Observasi (Pengamatan)
Ridwan (2007:76) menjelaskan bahwa observasi yaitu pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Karena sifatnya mengamati, maka alat yang paling pokok adalah panca indera, terutama indera penglihatan.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan terhadap subjek, yaitu mengamati terutama minat dan perubahan yang dialami siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Pengamat dalam penelitian ini dilakukan oleh teman sejawat.
2.  Metode Tes

Tes merupakan pengumpul informasi. Dalam penelitian ini metode tes digunakan sebagai alat untuk memperoleh data dengan menguji kemampuan siswa sebelum diberi tindakan pembelajaran. Melalui metode tes tersebut digunakan untuk menguji sejauh mana perbandingan siswa mengalami perubahan tingkahlaku serta prestasi sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan pembelajaran.

Suharsimi Arikunto dalam buku Manajemen Penelitian (2005: 101) mengartikan instrumen penelitian sebagai alat bantu merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda misalnya angket, daftar cek, pedoman wawancara, lembaran pengamatan.

Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode observasi, metode catatan lapangan, dan metode tes, maka instrument yang dipakai adalah pedoman observasi, lembar pengamatan, dan lembar soal tes.

Pedoman observasi yang digunakan peneliti yaitu memuat garis besar sejauh mana minat dan sikap positif serta partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Lembar pengamatan digunakan untuk memperoleh data sebelum tindakan, baik dari guru maupun penamatan langsung di lapangan. Sedangkan lembar soal tes digunakan untuk menguji kemampuan dan prestasi belajar siswa.

E.    Validitas Data
a.       Triangulasi data (sumber)
b.      Triangulasi metode

F.  Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data dimulai sejak awal sampai akhir pengumpulan data. Data yang diperoleh dari perhitungan persentasi dari hasil penilaian observasi pada saat tindakan dilakukan. Hasil observasi tersebut kemudian dianalisis terhadap indikator penggunaan peningkatan prestasi belajar siswa.

Data dalam penelitian ini diperoleh mulai observasi langsung pada objek penelitian untuk mengungkapkan sejauh mana peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran. Observasi langsung dilaksanakan pada kondisi awal pembelajaran di dalam kelas. Tujuan analisis dalam penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data kepastian apakah terjadi perbaikan, peningkatan sebagaimana diharapkan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif teknik persentasi.

Analisis yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Perhitungan dalam proses analisis data menghasilkan persentase pencapaian yang selanjutnya.
G. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn di kelas V dalam dua siklus yang masing-masing melalui empat tahapan yaitu, (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi.

Adapun skema siklus tersebut digambarkan sebagai berikut;





DAFTAR PUSTAKA



Ali Muhammad. 2000. Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru Algen Sindo.
Anita. 2005. Cooperatif Learning. Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia.
Asmawi, dkk. 2005. Test dan Asesmen di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Depdikbud. 1994. Pengelolaan Sekolah Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan mutu SD/TK.
Depdikbud. 1996. Petunjuk Peningkatan Mutu di Sekolah Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu di SD/TK.
Depdikbud. 1996. Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.
Depdikbud.  1996.  Dikdaktik  Metodik  Umum.  Jakarta:  Proyek  Peningkatan  Mutu

SD/TK.
Depdikbud. 1996. Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.
Depdiknas. 2006. Standar Isi. Jakarta.
Hamalik Umar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suciati. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Suminarsih. 2005. Model Pembelajaran. Semarang: Widya Iswara.
Wahyudin Dinn. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Zaenal Aqib. 2004. Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Yrama Widya.


LAMPIRAN



1. LEMBAR OBSERVASI TERHADAP KEAKTIFAN SISWA KELAS V PADA SAAT PROSES BALAJAR MENGAJAR PKn BERLANGSUNG












Aspek yang diamati


























No.
Siswa

Bertanya

Menjawab
Mengemukakan
Memecahkan


kepada guru
Pertanyaan

Pendapat


Masalah
























1

2

3

4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.









































2.









































3.









































4.









































5.









































6.









































7.









































8.









































9.









































10.









































11.









































12.









































13.









































Persentase






































Keterangan Skor


4 = sangat baik















3 = baik













2 = Cukup baik

1 = kurang


19



2.  LEMBAR OBSERVASI TERHADAP REAKSI YANG DITIMBULKAN

SISWA KELAS V PADA SAAT PEMBELAJARAN PKn BERLANGSUNG



No.


Peryataan


Ya


Tidak




































1.


Siswa memperhatikan dengan sungguh


















2.


Siswa mengindahkan perintah guru


















3.


Siswa mempunyai gairah dalam mengikuti proses











pembelajaran


















4.


Siswa dengan serius memperhatikan penjelasan guru


















5.


Siswa dengan serius belajar secara kelompok


















6.


Siswa dengan senang belajar secara kelompok


















7.


Siswa serius belajar secara individu


















8


Siswa dengan senang belajar secara individu


















9.


Siswa semangat saat diberikan soal jajakan


















10.


Siswa mempunyai gairah dalam menjawab soal latihan


















11.


Siswa memiliki gairah belajar dengan bantuan alat peraga











benda konkrit







12.


Siswa mempunyai keinginan untuk mengkomunikasikan











idenya lewat bicara.







13.


Siswa mempunyai keinginan untuk bertanya kepada guru


















14.


Siswa suka dengan soal cerita pemecahan masalah sehari-











hari







15.


Siswa senang belajar dengan mengaitkan kehidupan nyata


















16.


Latihan yang diberikan selalu dikerjakan dengan tepat


















17.


Siswa mampu  mencari aplikasi contoh nyata di kehidupan











sehari-hari.