5 Fakta Tersembunyi di Pemilihan Presiden 2014 | Info Bisnis Online
Latest Updates

5 Fakta Tersembunyi di Pemilihan Presiden 2014

iberita.com
Pemilihan Presiden di tahun 2014 tergolong paling sengit, setidaknya hal ini dikarenakan calon yang bersaing hanya dua pasangan. Namun demikian polemik-polemik tak henti-hentinya terjadi dari awal hingga akhir. Berikut 5 fakta unik pilpres 2014

1. Angka Aneh Pemilu
Penduduk Indonesia pada tahun 2014 sebesar 252.164.836 jiwa. Namun demikian daftar pemilih tetap sebanyak 190.307.134 pemilih. Ini sangat tidak masuk akal kalau dinalar dengan akal sehat. Jika diteliti, penduduk yang berusia 1-14 tahun berjumlah 70 juta. Usia 15-17 berjumlah 11 juta. Artinya keduanya tidak memiliki hak untuk memilih. Namun demikian jika diasumsikan orang yang sudah menikah di usia tersebut sebesar 10% (sebenarnya terlalu besar), maka yang tidak berhak memilih sejumlah 72 juta. Artinya pemilih tetap seharusnya di angka 180.000.000 bukan di angka 190.000.000, ini belum dikurangi TNI dan Polri lho. Dan kalau dilihat selisih perolehan suara, antara Prabowo-Hatta dan Jokowi-Kalla, maka akan terlihat angkanya 10.000.000. Ajaib.

2. Media Tidak Netral
Sebenarnya dari dulu media tidak pernah netral, mending citizen journlism, hehehe. Tapi yang aneh pada pilpres 2014, media begitu jelas berpihak pada salah satu pasangan. Paling jelas tentu saja Metro TV yang memihak pada kubu Jokowi dan Jusuf Kalla. Sedangkan TV One di kubu Prabowo. Selain dua media tersebut, media lain juga tergiring menjadi dua kubu. MNC Group juga merapat ke Prabowo. Belum lagi media online. Boleh dikatakan ini pilpres paling membuka aib media.

3. Muslim dan Non Muslim
Yang satu ini juga terlihat sangat jelas. Di kubu Prabowo banyak yang merapat di pihak ustadz, pemuka agama, dan lain-lain. Bahkan beredar tentang kecocokan Prabowo jika dibuat angka dari hurufnya akan bertemu ayat dalam al Qur’an. Kubu Jokowi dinilai mewakili non muslim, bahkan LSI secara terang-terangan menyatakan Jokowi unggul di non Muslim (nasional.inilah.com).

4. Perang Jenderal
Dalam pemilu, strategi tak sesederhana taktik 4-4-2 sepakbola. Tapi jauh lebih tajam dan runyam. Perang intelejen, dan jenderal terjadi sangat terbuka. Prabowo mantan Danjen Kopasus otomatis memiliki banyak jenderal di belakangnya. Begitu juga dengan Jokowi yang dibila Wiranto. Dengan kata lain, otomatis meskipun TNI dan Polri dituntut netral, tapi paling tidak ada secuil kecondongan. Bahkan untuk SBY sendiri disandikan dengan kapal karam.

5. Membangun Opini
Demi menarik simpati pemilih, dua pasangan di pilpres sama-sama membangun opini publik. Kubu Prabowo menggulirkan opini bahwa Jokowi tidak banyak melakukan kesuksesan, hanya pencitraan semata, belum lagi tentang keislamannya. Sedangkan Prabowo diserang dengan tragedi semanggi dan mengingatkan pemilih agar tidak kembali ke masa orde baru seperti mertuanya hingga para ustadz dan beberapa kyai mengikutinya.

0 Response to "5 Fakta Tersembunyi di Pemilihan Presiden 2014"

Post a Comment